Advertisement
Zara, bisa dibilang merupakan trendsetter di industri high-street fashion. Selain harganya yang terjangkau, ada banyak alasan lain yang membuat brand asal Spanyol ini menjadi 'buruan' para pecinta mode. Berikut enam rahasia dibalik kesuksesan Zara, seperti yang dikutip dari Telegraph.
1. Desainnya bisa dikenakan untuk kegiatan sehari-hari
Zara terkenal dengan desainnya yang fleksibel dan mudah untuk dipadu padan dengan busana lain. Kalau diperhatikan, Zara tidak memiliki ciri khas gaya untuk desainnya, semua produk Zara sengaja dibuat untuk pasar luas.
2. Cepat mengikuti tren
Saat para desainer ternama ramai-ramai meluncurkan rangkaian busana bertema colorblock, tak perlu waktu lama bagi Zara untuk ikut meluncurkannya. Hampir seluruh koleksi Zara hadir dengan warna-warna terang, bahkan ada beberapa busana yang hampir mirip dengan busana milik rumah mode ternama. Ini membuktikan bahwa Zara merupakan brand high-street yang sangat responsif terhadap tren.
3. Diproduksi secara massal tapi tetap berkelas
Untuk satu produk, Zara memiliki 30.000 salinan tetapi produk tersebut tersebar rata di 5.157 toko di 81 negara. Jadi busana dan aksesori Zara tidak pasaran. Selain itu, beberapa produk unggulannya seperti blazer, jaket dan celana rata-rata terbuat dari material berkualitas. Potongannya juga pas mengikuti bentuk tubuh.
4. Desain toko yang menggoda
Toko Zara sengaja dibuat 'ringan' dan lapang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan para pelanggannya dalam berbelanja atau sekedar melihat-lihat koleksi terbarunya. Desain display toko terbaru Zara sedikit terinspirasi dari rumah mode Prada, brand ini memajang manekin secara berdekatan untuk memamerkan tampilan musim terbarunya.
5. Intrik di balik brand
Terkadang, kesuksesan sebuah brand besar tidak semata-mata karena produk itu sendiri. Tapi cerita atau intrik di baliknya juga sedikit banyak mendongkrak kepopuleran brand tersebut. Sepertinya Zara cukup sadar akan hal itu. Sang founder, Amancio Ortega mempunyai strategi pemasaran dengan tetap menjaga kerahasiaan dengan menolak untuk diwawancara oleh media.
6. Nama brand yang mudah diingat
Nama merek yang pendek dan pelafalan yang sama di setiap bahasa membuat brand Zara mudah diingat. Awalnya Zara bernama Zorba yang artinya 'the greek'. Tetapi pemilik sebuah bar yang berada di dekat butik protes akibat nama yang sama. Lalu diubah menjadi Zara. Ironisnya, Spanyol merupakan satu-satunya negara yang mengucapkan Zara dengan pelafalan "Tha-ra" dan bukan "Zah-hra". (Wolipop)
1. Desainnya bisa dikenakan untuk kegiatan sehari-hari
Zara terkenal dengan desainnya yang fleksibel dan mudah untuk dipadu padan dengan busana lain. Kalau diperhatikan, Zara tidak memiliki ciri khas gaya untuk desainnya, semua produk Zara sengaja dibuat untuk pasar luas.
2. Cepat mengikuti tren
Saat para desainer ternama ramai-ramai meluncurkan rangkaian busana bertema colorblock, tak perlu waktu lama bagi Zara untuk ikut meluncurkannya. Hampir seluruh koleksi Zara hadir dengan warna-warna terang, bahkan ada beberapa busana yang hampir mirip dengan busana milik rumah mode ternama. Ini membuktikan bahwa Zara merupakan brand high-street yang sangat responsif terhadap tren.
3. Diproduksi secara massal tapi tetap berkelas
Untuk satu produk, Zara memiliki 30.000 salinan tetapi produk tersebut tersebar rata di 5.157 toko di 81 negara. Jadi busana dan aksesori Zara tidak pasaran. Selain itu, beberapa produk unggulannya seperti blazer, jaket dan celana rata-rata terbuat dari material berkualitas. Potongannya juga pas mengikuti bentuk tubuh.
4. Desain toko yang menggoda
Toko Zara sengaja dibuat 'ringan' dan lapang. Hal ini bertujuan untuk memberikan kenyamanan para pelanggannya dalam berbelanja atau sekedar melihat-lihat koleksi terbarunya. Desain display toko terbaru Zara sedikit terinspirasi dari rumah mode Prada, brand ini memajang manekin secara berdekatan untuk memamerkan tampilan musim terbarunya.
5. Intrik di balik brand
Terkadang, kesuksesan sebuah brand besar tidak semata-mata karena produk itu sendiri. Tapi cerita atau intrik di baliknya juga sedikit banyak mendongkrak kepopuleran brand tersebut. Sepertinya Zara cukup sadar akan hal itu. Sang founder, Amancio Ortega mempunyai strategi pemasaran dengan tetap menjaga kerahasiaan dengan menolak untuk diwawancara oleh media.
6. Nama brand yang mudah diingat
Nama merek yang pendek dan pelafalan yang sama di setiap bahasa membuat brand Zara mudah diingat. Awalnya Zara bernama Zorba yang artinya 'the greek'. Tetapi pemilik sebuah bar yang berada di dekat butik protes akibat nama yang sama. Lalu diubah menjadi Zara. Ironisnya, Spanyol merupakan satu-satunya negara yang mengucapkan Zara dengan pelafalan "Tha-ra" dan bukan "Zah-hra". (Wolipop)
Advertisement
{ 0 comments... read them below or add one }
Post a Comment