The Blower's Daughter : OST Closer

Advertisement

Di post sebelumnya adalah review film "CLOSER" maka sekarang saya ingin menceritakan cerita dibalik OST Closer yaitu The Blower's Daughter yang dinyanyikan oleh Damien Rice. Lagu ini cukup membuat sedih bahkan menangis ( jika Anda mempunyai cerita yg sama ~__^) bila kita mendengarnya. Dan inilah cerita dibalik lagu tersebut, seperti dikutip dari http://lagupedia.blogspot.com/2011/08/blowers-daughter.html

And so it is .. Just like you said it would be Life goes easy on me, most of the time And so it is .. The shorter story, no love, no glory, no hero .. in her skies

Secara judul The Blower's dan The Daughter, dapat bermakna "anak perempuannya si tukang tiup". Dan konon lagu ini diciptakan akibat obsesi sipenyanyi terhadap putri dari guru klarinetnya. Sehingga "blower" in this context means "one who blows a clarinet", meski agar lebih jelasnya dapat ditulis "The clarinet teachers daughter". Tapi begitulah kelakuan seniman yg sanggup mengolah kata termasuk nyerempet "whistle-blower" dan semoga gak lantas jadi "blow-job". Jikapun tembang ini pernah sengaja nimbrung di film "Closer" (2004; directed by Mike Nichols and stars such as Jude Law, Natalie Portman, Julia Roberts, also Clive Owen), kemungkinan memang terdapat benang merah. Film sarat emosi yg juga dibalur opera "Cosi Fan Tutte" milik Mozart dan konon memang mengilhami skenarionya, lewat adaptasi percintaan rumit dari dua sejoli. Alkisah, Dan Woolf dan Alice kesengsem pada pandangan pertama di peristiwa kecelakaan, sementara Anna dan Larry bertemu akibat tingkah Dan yg sebetulnya memang naksir Anna sejak lama. Akibat Dan yg playboy serta sibuk penasaran ke Alice, memaksa Anna memutuskan menikah dgn si misterius Larry. Hingga suatu ketika Larry membuat pengakuan pernah kencan dgn seseorang, agar Anna mau memaafkannya. Tanpa diduga Anna malah ikutan konfesi menceritakan asmara terlarangnya dgn Dan. Hasilnya berbeda, Larry yg berharap hubungan jadi baik akibat perselingkuhannya namun justru doi gak mampu memaafkan pengakuan Anna setelah melakukan hal yg sama.

Diliputi masing2 kecewa, Anna nekat menyambung hubungan dgn Dan sekaligus bercerai dgn Larry. Dibakar cemburu plus amarah, Larry menghukum Dan dgn cara memperalat para wanita yg dikasihi olehnya. Berakibat Alice kabur mengubur semuanya dan Anna kembali kepelukan Larry, lelaki yg sesungguhnya tak pernah dicintainya. Tinggal Dan yg kehilangan perempuan, harapan dan petualangannya, sepi sendiri. Kisah klasik ala Don Juan modern dari legenda Don Giovanni, kini bernama Dan Woolf mewakili para kaum penakluk yg sebenarnya gak pernah mendapatkan apapun terkecuali fatamorgana. Itulah kemasan dramatik melalui "Closer" yg diterjemahkan pada lagu depresi The Blower's Daughter. Begitupun makna yg ingin dilantunkan penyanyi Damien Rice melalui The Blower's Daughter, yg bukan bermaksud tentang "sang putri dari guru klarinet". Merupakan introspeksi nyata yg terjadi saat Damien pernah bekerja sbg operator telpon, dimana ia harus bicara selama minimal 8 jam setiap hari kepada tiap manusia tanpa pernah melihat langsung atau kenal secara nyata. Kondisi yg berdampak menyakitkan sebelum berpotensi membuatnya sinting, mirip hubungan cinta jarak jauh yg cuma pasrah mengandalkan suara phone bahkan SMS atau email. Biasanya lantas dibarengi kecenderungan berfantasi liar bahkan menjurus phobia.

Begitulah Damien, hingga suatu saat ia mendapat lawan bicara dgn nada manis dari suara gadis, diteruskan ala on line berkepanjangan ngalor ngidul berjam-jam. Diimbuhi fantasi liar dan kian berlanjut hingga sebulan lebih dgn resiko dipecat jika ketahuan, hingga suatu saat mendadak terputus sepihak. Damien jatuh penasaran dan berbekal informasi dari buku telpon, ia memutuskan menemui sang gadis secara langsung yakni ke rumahnya. Namun kenyataan yg dihadapi sungguh gk seindah fantasi, sementara kupingnya dgn baik mengenali suara gadis kencur berseragam sekolah itu saat sedang berpamitan ke ibunya untuk naik bis sekolah. Itulah suara impian yg sebulan lebih telah mengganggu tidur dan mengalihkan kewarasannya, ternyata gk lebih dari sesosok ABG kencur tepat melintas di depan matanya. Rasa galau bercampur hampa itulah yg lantas dituliskan untuk didesahkan penuh depresi lewat bait pengingkaran, walau berusaha dinyanyikan tetap datar:

And so it is .. just like you said it should be
We'll both forget the breeze, most of the time
And so it is .. the colder water
The blower's daughter, the pupil in denial

Maka istilah "blower" bukanlah bermaksud menjelaskan "the one who blows a clarinet or things", apalagi "pengering rambut", tapi istilah preman (slang) dari idiom Cockney (penduduk asli London) merujuk kepada telpon atau penelpon. Ditunjang latar belakang "kelakuan nyata" Damien saat pernah jadi operator telpon, asumsi itupun jadi make senses. Pada interpretasi lirik pada bait "forget the breeze", adalah semacam eufimisme dari "Ok, we had a good time, but it's over. Now we should move on, and everything will be just fine". Lalu frase "the pupil in denial" yg bisa lebih spesifik menjelaskan status sang gadis sbg pengingkaran hubungan, alias semua keakraban itu hanyalah versi Damien seorang. Hubungan sepihak, kemudian dicemari emosi serta posesif satu arah. Walau Damien bisa menyadari serta berusaha bijak bak Don Giovanni modern lewat empathi lirik yg seolah dinyanyikan oleh gadis tsb: "Did I say that I loathe you? Did I say that I want to leave it all behind?". Karena sesungguhnya si gadis emang gk pernah janji sesuatu apapun untuk memulai, lalu mengikat, bahkan memutuskan hubungan apapun diantara mereka. Karena segala fantasi berikut sensasi hanyalah ada serta milik Damien semata, one sided love affairs. Maka kisah "Closer", figur Don Giovanni juga Dan Woolf2 nyata lainnya, keterpurukan Damien Rice hingga kepedihan The Blower's Daughter, semua adalah nyata senyata fatamorgana bahkan erat melekat di kepalaku, tentunya termasuk anda .. and so it is, just like you said it would be ..

Watch the song video here

Advertisement