Advertisement
Jika Anda berniat untuk melakukan suntik vitamin C, terlebih dahulu Anda harus tahu fakta tentang suntik vitamin C, agar Anda mendapatkan manfaat yang maksimal.
1. Suntik vitamin C memberikan kadar cukup tinggi di dalam darah,  tetapi jumlah tersebut akan diserap ke berbagai organ dan hanya sebagian  saja yang sampai ke kulit, sehingga efektivitasnya pun dapat bervariasi  pada setiap orang.
2. Untuk mendapatkan hasil maksimal pada  kulit, tindakan suntik vitamin C seringkali digunakan sebagai terapi  tambahan dari perawatan kulit lainnya. Sedangkan untuk perawatan dan  peremajaan kulit agar tetap kenyal dan mulus, sampai saat ini yang mampu  memberikan hasil maksimal adalah terapi topikal (terapi dari luar  seperti halnya pemberian krim kulit pagi dan malam).
3. Pemenuhan  kebutuhan akan vitamin C bisa dilakukan dengan mengonsumsi langsung  buah-buahan, suntikan, dan suplemen. Ketiganya mempunyai kelebihan dan  kekurangan masing-masing. Melalui suntik vitamin C tubuh dapat  memperoleh dosis tinggi langsung ke dalam darah. Hanya saja, tidak  seluruh vitamin C dosis tinggi itu akan terserap oleh tubuh. Sisanya  akan tetap terbuang melalui urine. Sebaliknya, meski dosisnya tidak  tinggi, dengan mengonsumsi makanan atau buah-buahan yang kaya vitamin C,  tubuh mendapatkan vitamin dan nutrisi lainnya (seperti vitamin E dan A)  yang dapat memperkuat kerja vitamin C. Suplementasi vitamin C memang  sebaiknya diberikan secara kombinasi dengan vitamin dan nutrisi lainnya.
4.  Sebelum dilakukan suntik vitamin C, sebaiknya pastikan bahwa fungsi  ginjal dan hati pasien normal, serta tidak ada riwayat alergi terhadap  vitamin tersebut. Fungsi ginjal dan hati sangat berpengaruh pada  penyerapan vitamin C.
5. Suntik vitamin C dengan dosis 2-5 gr  lewat intravena (pembuluh darah), dapat dilakukan seminggu sekali atau  dengan jarak interval lebih lama (bergantung pada penilaian dokter). Tak  ada patokan khusus, apakah perlu dilakukan secara paket atau tidak,  melainkan akan dilihat kebutuhan dan indikasinya.
Hasil  penyuntikan vitamin C akan bervariasi pada setiap individu. Terapi  sebaiknya dihentikan bila muncul efek samping atau bila hasilnya tidak  cukup signifikan. Efektivitas terapi dapat dilihat dari kulit yang lebih  kencang, kenyal, dan cerah setelah mendapatkan terapi ini dalam waktu  tertentu.
6. Vitamin C cukup aman digunakan oleh sebagian besar  orang. Kalaupun ada, keluhan yang biasanya muncul adalah diare dan  kembung. Kekhawatiran bahwa pemberian vitamin C dosis tinggi dapat  menimbulkan batu ginjal pun tidak relevan karena banyak laporan ilmiah  membantahnya. Terapi dengan vitamin C tidak menyebabkan pembentukan batu  ginjal. Bahkan pemberian sampai 10 gr per hari tidak menunjukkan  tanda-tanda pembentukan batu ginjal.
Meski begitu, setelah  disuntik vitamin C dosis tinggi, seseorang dianjurkan untuk banyak  minum. Perlu diketahui, keberadaan vitamin C dosis tinggi dalam tubuh  dapat mengganggu penyerapan zat nutrisi lainnya, seperti selenium (salah  satu unsur mineral yang penting untuk tubuh), dan copper  (enzim penting untuk penyerapan zat besi), sehingga tubuh pun perlu  mendapatkan tambahan suplemen zat-zat nutrisi tersebut untuk  mengatasinya.
Lazimnya, vitamin ini diberikan secara oral dengan dosis 500 mg  sampai 1 gr per hari. Ini untuk melengkapi yang sudah didapat dari  makanan. Sedangkan pemberian vitamin C melalui tindakan suntik langsung  melalui pembuluh darah menyebabkan vitamin berada dalam aliran darah  hingga 100 persen. Sementara pemberian secara oral menyebabkan  formulasinya mengalami perombakan, sehingga tidak utuh lagi.
Untuk dosis vitamin C melalui suntikan, biasanya  dalam dosis besar. Bahkan dapat mencapai 10 gr per hari. Berbagai  penelitian menduga, vitamin C dapat membunuh sel kanker, namun tidak  mengganggu sel sehat. Namun hal ini masih dalam tahap  penelitian. Termasuk pernyataan yang menyebutkan, dosis besar tidak  menimbulkan efek samping pada pasien yang tidak mengalami gangguan  fungsi ginjal.
Suntik vitamin C juga berisiko tinggi karena bisa memicu nekrosis atau kematian jaringan. Risiko  tersebut bisa terjadi apabila ada kesalahan dalam teknik penyuntikan,  sehingga tidak langsung masuk ke pembuluh darah. Vitamin C yang nyasar ke jaringan otot atau lemak di sekitar lokasi penyuntikan bisa menyebabkan nekrosis atau kematian jaringan. 
Advertisement
 

 
{ 1 comments... read them below or add one }
Suntik vitamin c sebenarnya tidak berbahaya selama yang melakukan dokter yang sudah berpengalaman, dan dosis yang disuntikkan <1000 mg.
Untuk info lengkapnya, silahkan baca di http://rahmatfredy.blog.com
Post a Comment